Review Whip It



Awalnya banyak yang bilang film perdana Drew Barrymore menjadi director ini bagus. Makanya Saya pengen nonton. Sayangnya cuman ada di Blitz GI. 1 hari sebelomnya Saya cek mulainya jam 2. Eh tadi pas dateng berubah jam tayang jadi jam 5.50. Tau gitoe Saya kagak buru2 dech. Memasang artis Ellen Page sebagai bintang utama, benar2 pas. Saya yang lumayan suka sama Dia saat di film Juno, jadi makin suka di film ini. Film ini simpel banget. Tapi ngena. Konflik yang ada di film ini hampir pernah Saya alamin. Contohnya:

1. Ketika nyokap Bliss menginginkan Bliss Cavendar (Ellen Page) menjadi cewe yang girly dengan mengikuti segala macam kontes kecantikan, padahal Bliss adalah seorang gadis tomboy yang rock and roll (Gw suka banget sama karakter cewe yang tomboy and rock and roll semacam Fahrani di Radit dan Jani). Ya, Dia terpaksa menjalani semua keinginan nyokapnya karena tidak ingin mengecewakan nyokapnya. Namun pada akhirnya Bliss tau apa yang Dia mau dan Dia tidak ingin menjadi boneka nyokapnya yang melakukan apa yang nyokapnya mau.  Walaupun begitu, Bliss tetap sayang sama nyokapnya. Dan nyokapnya pun mendukung Bliss pada akhirnya. Ya, ini Saya banget! Nyokap Saya awalnya tidak mendukung Saya di dunia yang Saya ingini, yaitu film. Nyokap sedikit memandang remeh pada dunia ini. Karena nyokap Saya agak sedikit kuno. Yang Dia tau, jadi Pengacara, Akuntan, itu lebih berduit. Dan kakak Saya nantinya akan menjadi seorang pengacara. Tapi seiring berjalannya waktu, nyokap agak sedikit mulai terbuka dan ngedukung. Dan Saya tangkep alasannya munkin karena dunia film itu kan masuk ke dunia entertainment. Otomatis pasti bakal kenal banyak artis or apalah. Selain itu karena keseriusan Saya di dunia film. Apapun alasannya, Saya maunya nyokap dukung Saya, karena Saya anaknya dan film adalah bidang yang Saya cintai. My passion and My life. Dan pada akhirnya pun, Saya akan selalu sayang sama nyokap. =)

2. Bliss amat mencintai pacarnya, Oliver (Landon Pigg, not Pig), yang notabene adalah anggota band rock and roll. Suatu ketika Mereka harus berpisah karena Oliver akan mengadakan tour di luar kota. Namun selama Mereka berpisah, Oliver tak pernah menghubungi Bliss. Bahkan Oliver mengkhianati cinta Bliss. Saya amat suka dengan karakter Bliss ini. Dia bukanlah seorang perempuan yang lemah. Dia tau mana yang baik untuk dirinya dan mana yang tidak. Dia tidak menangis tersedu - sedu saat dikhianati. Bahkan Dia tidak memberi kesempatan maaf pada Oliver. Dan ini adalah sebagian penggalan kisah cinta Saya. Yang mana Saya amat tergila2 oleh seorang cowo selama bertahun2 yang notabene karakternya mirip dengan si Oliver ini. Namun pada akhirnya Saya sadar, He is BASTARDS!!! Hahahaha. Landon Pigg membuat Saya meleleh (Lilin kalee meleleh). Saya suka dengan adegan2 saat Bliss bersama Oliver. Saya belom pernah liat adegan kayak gitu. Saat pertama kali Oliver rela datang ke tempat kerjanya Bliss (Padahal tempat tingal Oliver sama tempat kerjanya Bliss jauh gilleee), lalu Mereka pergi ke suatu tempat. Dan Mereka menyanyi lagu rock and roll di atas mobil. Soo romantic. Belom lagi waktu Oliver mau pulang namun kunci mobilnya terjatuh, sehingga Mereka harus mencari dulu. Namun setelah Bliss menemukan kunci mobilnya, eh malah dibuang sama Oliver. Agar Oliver bisa lebih lama menghabiskan waktunya sama Bliss. Hehehehe.

          Ini scene yang kata Saya mengesankan


Terus disaat  hari terakhir Mereka bertemu, Mereka menyelinap masuk ke sebuah kolam renang lalu bercumbu. So sweettt abiez! Rasanya cinta benar2 milik Mereka. Karena (Maaf) biasanya adegan2 seperti itu di film Hollywood dilakukan di atas ranjang. Gw suka ketika Bliss bertanya mengapa Dia engga pernah menelefonnya? Lalu Oliver bilang kalao Dia engga ada privasi jika menelefon Bliss (Huh dasar cowo, alasannya klise abiezz!). Lalu kata2 Bliss yang bikin Saya setuju kalao Dia cadaasss abiez, She said: "Kalao Gw jadi Lo, Gw akan tetap menelefon".

3. Ketika sahabat Bliss, Pash tertangkap polisi saat sedang menunggu Bliss mencari Oliver, gara2 ketauan sedang memegang minuman alkohol (Padahal umurnya baru 17 tahun). Saat itu Bliss malah asyik pergi dengan Oliver dan tidak ingat pada Pash. Lalu besoknya Pash marah besar pada Bliss, karena merasa terkhianati. Nah ini juga Saya pernah alamin di posisinya Pash. Namun pada akhirnya memang, kita engga bisa jauh2 sama yang namanya sahabat walau lagi musuhan.

4. Ketika musuh Bliss (Saya lupa namanya, pokoknya yang paling jago dech), bilang sama Bliss, umur Dia 36 tahun. Dan Dia mulai bermain olahraga ini umur 31 tahun (Kebetulan anggotanya rata2 udah ema2 gitoe). Intinya sih Dia bilang engga mudah untuk mendapatkan semua ini. Ini adalah waktunya Dia berjaya. Sedangkan Bliss umurnya 17 tahun dan masih punya waktu yang lama untuk kayak Dia. Musuhnya Bliss engga pengen karirnya hancur cuman karena dikalahkan bocah 17 tahun. Nah hal kayak gini yang Saya rasa semua orang pasti pernah ngalamin. 


 Ini loh musuhnya

Someday, Saya akan berfoto seperti ini!

Disini Drew Barrymore engga terlalu banyak tampil. Dan karakter yang Dia maenin juga sedikit beda. Semua karakter ang ada disini sangat pas! Disini kita juga bisa akting si rapper cewe kulit hitam alias Eve. 2 thumbs up buat Drew! Saya ingin membuat film seperti ini suatu saat. Ceritanya unik tapi setiap orang pernah ngalamin hal - hal kecil kayak gini. Saya suka Whip It karena bisa menampilkan olahraga sepatu roda perempuan yang baru Saya tau saat menonton (Kok ada yaa? Mana kasar gitoe olahraganya. Hehehehe).  Endingnya juga memuaskan. Kekurangan dari Whip It mungkin pengambilan gambar saat Mereka bertanding. Karena kebanyakan diambilnya dari samping mulu kebanyakan. Saya pengennya seakan2 kamera itu adalah si Bliss saat pertandingan. Ya pokoknya, film Hollywood yang bagus untuk Saya tonton di awal tahun ini.

Keep Cadaasss!!!

Matsumoto.

Tidak ada komentar: