Skripsi or Non Skripsi?????



Wah engga kerasa ya, akhirnya sekarang sudah memasuki semester 7 dan tahun depan sudah lulus sebagai sarjana komunikasi. Jujur, Saya bahagia sekali. Hehehehe. Kenapa? Karena Saya sudah semakin tidak sabar untuk kerja dan mencapai goal terbesar Saya sebagai seorang sutradara film. =) Saya sudah bosan dengan kuliah.
            Bersamaan dengan semester 7 ini, Saya dihadapkan dengan pilihan akankah memilih jalur skripsi atau non skripsi. Jalur non skripsi adalah hal yang baru di kampus Saya. Baru ada sejak 2 tahun yang lalu. Jadi masih diragukan. Awalnya Saya sudah yakin tidak akan memilih jalur non skripsi, karena Saya rasa budgetnya akan lebih besar daripada skripsi. Hingga akhirnya pada hari Senin 1 Agustus kemarin, Saya konsultasi sama Ka Bul2 mengenai judul skripsi Saya. Setelah berbincang2 dan menyinggung mengenai non skripsi, akhirnya Ka Bul2 menyarankan Saya untuk mengambil jalur non skripsi saja. Kata dia, dulu teman dia yang ambil non skripsi sama skripsi budgetnya sama saja. Dia pun bilang kalao non skripsi, lo punya karya yang bisa dibanggakan. Hmm, setelah menimang2, akhirnya hasil dari konsultasi tersebut membuat Saya tertarik untuk mengambil non skripsi! Hufh.
            Besok harinya Saya masih ragu sebenarnya. Karena Saya memutuskan untuk membuat film pendek lagi, maka Saya mencoba untuk menghitung crew dan budget. Pusing rasanya. Hingga akhirnya Saya masih konsultasi sama Teh Dita, Ka Aidil, Kei, Ka Anda, dan Teddy. Kesimpulannya adalah pada bilang gini, “Orang kayak lo mah cocoknya ambil non skrip deh”. Hahahaha. Sialan. Seperti kata Ka Aidil, “Non skrip itu lebih banyak tantangannya lagi. Bagaimana kita bisa mengaplikasikan semua teori yang sudah kita pelajari ke prakteknya”. Iya, bener juga sih. Engga semua teman Saya berani memilih non skrip karena takut. Padahal menurut Saya, ada beberapa dari mereka yang berpotensial untuk membuat sebuah karya ketimbang tulisan. Ya, setelah nanya sama Obeth dan Felix (1 tahun diatas Saya) yang ambil non skrip juga, akhirnya fix Saya memutuskan untuk mengambil non skripsi. Ya, Saya rasa ini adalah keputusan yang terbaik. Saya pikir kapan lagi Saya bikin karya? Belum tentu nanti pas Saya kerja Saya bisa bikin karya. Jadi, mumpung masih muda ya sikaattt saja! Jujur, Saya bukanlah orang yang senang dengan teori. Buat Saya kebanyakan teori malah bikin kita pasif. Hal ini Saya lihat kepada teman2 Saya yang pintar dalam teori namun tidak bisa mengaplikasikannya ke dalam praktek. Selama ini juga, teori yang Saya dapatkan di kampus tidak begitu bermanfaat buat Saya ke depannya.     
            Akhirnya 3 pilihan non skripsi Saya serahkan kepada pihak yang berwenang. Pertama, membuat film pendek. Kedua, membuat festival film pendek Indonesia. Terakhir, membuat program TV tentang film Indonesia. Saya tidak tahu mana yang akan dipilih oleh pihak kampus. Semuanya Saya suka dan menantang. Hasilnya baru akan diumumkan tanggal 19 nanti. Ya, apapun hasilnya itu Saya percaya Tuhan berikan yang terbaik untuk Saya. Rencana Tuhan selalu indah bukan? –“Ciri sukses seseorang adalah keberanian menantang resiko. So, just do it!!”, Om Bob Sadino -

Tidak ada komentar: